Kamis, 18 Juni 2015

Materi Pembelajaran di Sekolah

1. Pengertian Materi Pembelajaran

Dengan Cara garis agung akan dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional material) merupakan wawasan, keterampilan, & sikap yg mesti dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yg ditetapkan. Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd ada tiga pengertian materi pembelajaran yakni : 1) adalah kabar, fasilitas & teks yg difungsikan guru/ instruktur buat perencanaan & penelaah inplementasi pembelajaran; 2) segala wujud bahan yg diperlukan buat menunjang guru/ instruktur dalam gerakan mencari ilmu mengajar di kelas; 3) seperangkat substansi pembelajaran yg disusun dengan cara sistematis, menampilkan sosok yg utuh dari kompetensi yg dapat dikuasai peserta didik dalam proses pembelajaran.
Materi pembelajaran menempati posisi yg teramat mutlak dari total kurikulum, yg mesti dipersiapkan biar pengerjaan pembelajaran mampu mencapai sasaran yg serasi bersama Standar Kompetensi & Kompetensi Basic. Artinya materi yg ditentukan utk aktivitas pembelajaran hendaknya materi yg memang menopang tercapainya standar kompetensi & kompetensi basic juga indicator.

2. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran

Jenis-jenis materi pembelajaran sanggup diklasifikasikan yang merupakan berikut :
a. Fakta ialah segala perihal yg berwujud kenyataan & kebenaran, meliputi nama-nama objek, histori, lambang, nama lokasi, nama orang & lain sebagainya. Sampel : mulut, paru-paru
b. Gagasan ialah segala yg berwujud pengertian-pengertian baru yg sanggup timbul yang merupakan hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, cirri kusus, hakikat, inti/isi dan seterusnya. Sampel : Hutan hujan tropis di Indonesia sbg sumber plasma nutfah, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia dengan cara in-situ & ex-situ, dan seterusnya.
c. Prinsip yakni berupa hal-hal pokok & mempunyai posisi terpenting meliputi dalil, rumus, paradigm, teori pun interaksi antar rencana yg menggambarkan implikasi karena akibat. Sample : hukum Handy-Weinberg
d. Prosedur adalah langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam lakukan satu buah gerakan & kronologi satu buah system. Sampel : langkah-langkah dalam memanfaatkan metode ilmiah adalah merumuskan masalah, observasi, hipotesis, melaksanakan eksperimen & menarik rangkuman.
e. Sikap atau nilai yaitu hasil menuntut ilmu perihal sikap.
Sample : Pemanfaatan lingkungan hidup & pembangunan berkelanjutan, ialah pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup yang merupakan sumberdaya, pembangunan berkelanjutan
Materi Pembelajaran di Sekolah

3. Prinsip-Prinsip Penentuan Materi Pelajaran

Prinsip – prinsip yg dijadikan basic dalam tentukan materi pembelajaran ialah :
a. Relevansi (kesesuaian)
Materi pembelajaran hendaknya relevan bersama pencapaian standar kompetensi & kompetensi basic. Seandainya kebolehan yg di inginkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, sehingga materi pembelajaran yg diajarkan mesti berupa fakta, bukan ide atau prinsip maupun kategori materi lain. Sample : kompetensi basic yg mesti dikuasai siswa yakni ”mendeskripsikan sistim gerak terhadap manusia & hubungannya bersama manusia” sehingga pemilihan materi pembelajaran yg diungkapkan semestinya ”
b. Konsistensi (keajegan)
Bila kompetensi basic yg mesti dikuasai peserta didik ada dua macam sehingga materi yg diajarkan serta mesti meliputi dua macam. Sampel : kompetensi basic yg mesti dikuasai peserta didik merupakan ”pengajaran berkenaan system panca indera”
c. Adquency (kecukupan)
Materi yg diajarkan hendaknya pass memadai dalam meringankan peserta didik menguasai konpetensi basic yg diajarkan. Materi tak boleh terlampaui sedikit & tak boleh terlampaui tidak sedikit. Jikalau terlampaui sedikit sehingga kurang menunjang tercapainya standar kompetensi & kompetensi basic. Sebaliknya jikalau terlampaui tidak sedikit sehingga bakal mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum.

Dalam pengembangan materi menuntut ilmu guru mesti dapat mengidentifikasikan & memperhitungkan hal-hal berikut :
a. Potensi peserta didik meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial & potensi vokasional
b. Relevansi & karakteristik daerah. Seandainya siswa bersekolah & berlokasi di daerah pantai, sehingga pengembangan materi pembelajaran diupayakan biar selaras bersama keadaan penduduk pantai.
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial & spiritual siswa
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran diupayakan biar manfaatnya akan dirasakan peserta didik dalam dikala yg relative singkat sesudah satu buah materi pembelajaran tuntas dilaksanakan.
e. Struktur keilmuan yg serasi bersama materi pembelajaran satu buah ilmu.
f. Aktulaitas, kedalaman & keluasan materi pembelajaran. Mengembangkan materi pembelajaran hendaknya pertimbangkan potensi peserta didik, tingkat perkembangan peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, alokasi kala & perkembangan peradaban dunia
g. Relevansi keperluan siswa & tuntunan lingkungan
h. Alokasi disaat

4. Cakupan Materi Pembelajaran

Dalam cakupan atau tempat lingkup materi pembelajaran mesti memperhatikan sekian banyak faktor berikut :
a. Elemen kognitif, perihal afektif atau factor psikomotor, lantaran waktu telah diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehingga setiap kategori spesifikasinya materi tersebut memerlukan strategi & fasilitas pembelajaran yg berbeda-beda. Terkecuali memperhatikan type materi serta mesti memperhatikan prinsip-prinsip yg butuh dipakai dalam tentukan cakupan pembelajaran yg berkaitan keluasan & kedalaman materi
b. Keluasan materi berarti menggambarkan seberapa tidak sedikit materi-materi yg dimasukkan ke dalam satu buah materi pembelajaran. Kedalaman materi yg mengenai detil konsep-konsep yg terkandung di dalamnya yg mesti dipelajari oleh siswa.
c. Kecakupan atau memadainya cakupan materi pun butuh diperhatikan. Memadainya cakupan perihal materi pembelajaran dapat amat meringankan tercapainya penguasaan kompetensi basic yg sudah ditentukan. Cakupan atau area lingkup materi butuh ditentukan utk mengetahui apakah materi yg bakal diajarkan terlampaui tidak sedikit, terlampaui sedikit atau sudah memadai maka berjalan kesesuaian bersama kompetensi basic yg mau di capai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar